Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat suka cita warga Manado jelang Natal dan Tahun Baru 2017, Sabtu (16/12/2017) dampak dari hujan mendatangkan insiden banjir dan tanah longsor di Kota Manado. Walikota Manado GS Vicky Lumentut merespon situasi tersebut langsung memerintahkan instansi terkait bergerak cepat ke lokasi kejadian.

“Saya sudah perintahkan instansi-instansi terkait, BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dan unsur-unsur lainnya agar bergerak cepat melakukan tanggap darurat untuk mengambil tindakan, membantu dan melakukan pertolongan kepada warga yang terkena bencana,” ujar Walikota.

Walikota menyampaikan pula, meski menghadapi libur Hari Natal. Namun semua instansi layanan publik yang berkaitan dengan kebutuhan darurat masyarakat harus buka 24 jam.

“Selain itu, saya juga telah memerintahkan, walaupun hari libur Puskesmas, Rumah Sakit sampai pemerintah di kecamatan dan kelurahan, serta BPPD harus ada di lapangan. Juga Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan harus turun membantu masyarakat,” kata Walikota.

Melihat dampak curah hujan yang tinggi dengan terjadinya banjir dan tanah longsor di Kota Manado, tambah Walikota, dirinya mengingatkan kepada warga masyarakat untuk selalu waspada dan jangan lupa kita terus panjatkan doa bersama untuk keamanan dan kedamaian Kota Manado jelang hari raya penuh rahmat dan sukacita Damai Natal.

Walikota mengimbau warga Kota Manado untuk waspada terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

“Saya juga berharap warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, sebaiknya mengungsi untuk sementara waktu, dari pada bertahan di rumah dan nyawa taruhannya. Dan disaat persiapan Natal saat ini, mari kita mengambil hikmah atas kejadian ini dengan terus memperhatikan soal lingkungan. Kita harus berdamai dengan sesama, juga harus berdamai dengan lingkungan atau alam disekitar kita,” ujar Walikota.

Selain itu Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan bahkan bersama sejumlah pimpinan Perangkat Daerah, tampak sibuk melakukan pertolongan dan pemberian bantuan bagi warga yang terkena banjir dan longsor disejumlah lokasi. Baik itu mendatangkan alat untuk menolong warga, mobil Damkar dan pemberian bantuan berupa pakaian dan makanan kepada warga. Untuk diketahui, Perangkat Daerah yang diinstruksikan Walikota untuk bergerak cepat adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta elemen lainnya seperti Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Palang Merah Indonesia (PMI). Kemudian, khusus pelayanan cepat Call Center 112 Pemkot Manado dan lainnya untuk bergerak cepat turun lapangan memberikan bantuan.

Apalagi, kondisi dilapangan menyebutkan lebih dari 20 wilayah di Kota Manado mengalami dampak buruk akibat hujan. Ada korban tewas dan hanyut terseret arus sungai Sawangan yang deras, yang hingga kini belum diketahui nasibnya dan masih dalam pencarian tim SAR.

Berdasarkan informasi dilapangan, data resmi yang dihimpun pemerintah Kota Manado, ada 10 kepala keluarga yang terisolir di Kelurahan Malalayang Satu Timur, juga air setinggi hampir 1 meter terdapat di Komo Luar, Banjer, Pakowa dekat Aspol, jalan depan Bank Tabungan Negara (BTN) Bahu, Sario dan tempat-tempat lainnya. (ES/AMS)